Friday, December 24, 2010

KUTIPAN & DAFTAR PUSTAKA

KUTIPAN

A. Definisi kutipan
Kutipan merupakan gagasan, ide, pendapat yang diambil dari berbagai sumber. Proses pengambilan gagasan itu disebut mengutip. Gagasan itu bisa diambil dari kamus, ensiklopedi, artikel, laporan, buku, majalah, internet, dan lain sebagainya.

B. Prinsip mengutip
Beberapa prinsip dalam mengutip :
  • Jangan mengadakan perubahan.
  • Bila dalam teks asli ada kejanggalan atau
    kesalahan cetak, penulis dapat membuat catatan
    singkat dalam tanda [sic!] disisipkan di belakang
    kata yang salah cetak itu.
  • Bila penulis terpaksa harus membuat perubahan
    atau tambahan, maka kata-kata tambahan itu
    harus dicetak lain -tebal, miring atau renggang -
    dan diberi catatan kaki yang menyatakan bahwa
    huruf yang dicetak lain itu adalah dari penulis,
    bukan teks asli.
  • Bila ingin menghilangkan bagian-bagian
    tertentu, harus diberi tanda titik-titik
    berspasi dalam tanda [….].
  • Harus dijelaskan sumber asalnya dengan
    format-format tertentu, antara lain dengan
    cara memberi nomor dan catatan kaki.
C. JENIS kutipan
Diantara jenis kutipan :
  • Kutipan langsung
Kutipan Langsung ialah kutipan yang sama persis dengan teks aslinya,tidak boleh ada perubahan.Kalau ada hal yang dinilai salah/meragukan,kita beri tanda ( sic! ),yang artinya kita sekedar mengutip sesuai dengan aslinya dan tidak bertanggung jawab atas kesalahan itu.Demikian juga kalau kita menyesuaikan ejaan,memberi huruf kapital,garis bawah,atau huruf miring,kita perlu menjelaskan hal tersebut, missal [ huruf miring dari pengutip ],[ ejaan disesuaikan dengan EYD ],dll. Bila dalam kutipan terdapat huruf atau kata yang salah lalu dibetulkan oleh pengutip,harus digunakan huruf siku [ ….. ].

  • Kutipan tidak lansung ( Kutipan Isi )
Dalam kutipan tidak langsung kita hanya mengambil intisari pendapat yang kita kutip.Kutipan tidak langsung ditulis menyatu dengan teks yang kita buat dan tidak usah diapit tanda petik.Penyebutan sumber dapat dengan sistem catatan kaki,dapat juga dengan sistem catatan langsung ( catatan perut ) seperti telah dicontohkan.
  • Kutipan pada catatan kaki
  • Kutipan atas ucapan lisan
  • Kutipan dalam kutipan
  • Kutipan langsung pada materi
D. TEKNIK mengutip
Beberapa teknik mengutip :
  • Kutipan langsung yang tidak lebih dari 4
    baris
  • Kutipan langsung yang lebih dari 4 baris
  • Kutipan tidak langsung
  • Kutipan pada catatan kaki
  • Kutipan atas ucapan lisan
  • Variasi membuat kutipan

DAFTAR PUSTAKA

A. UNSUR Daftar Pustaka
Unsur yang paling penting yang harus dimasukkan ke dalam daftar pustaka antara lain sebagai berikut :
  • Nama penulis, ditulis secara lengkap
  • Judul buku, juga termasuk anak judulnya atau judul tambahan
  • Data publikasi, meliputi nama penerbit, tahun terbit, dan di mana terbitnya buku tersebut. Jika perlu sertakan cetakan ke berapa.
  • Untuk artikel atau tulisan di majalah, perlu ditulis juga nama pengarangnya, judul artikel, nama majalah, nomor, dan tahun terbit.
B. TAHUN dalam Daftar Pustaka
Berikut ini contoh pembuatan tahun dalam Daftar Pustaka :
Informasi :
Tahun Penerbitan : 1988
Judul Buku : Pembinaan Kemampuan Menulis Bahasa Indonesia
Penulis : Sabarti Akhadiah
Kota diterbitkan : Jakarta
Penerbit : PT. Gelora Aksara Permata

Jawab :
Akhadiah, Sbarti. 1988. Pembinaan Kemampuan Menulis Bahasa Indonesia. Jakarta : PT. Gelora Aksara Permata.

C. TEKNIK PENULISAN Daftar Pustaka
Secara umum daftar pustaka disusun secara alfabet berdasarkan nama akhir penulis setiap
buku. Data pustaka diketik dari margin kiri; jika lebih dari satu baris, maka baris kedua dan
seterusnya diketik satu spasi dengan jarak 1,2 cm dari margin kiri. Gelar dan titel akademik
tidak harus dicantumkan, baik dalam kepustakaan maupun dalam catatan kaki.
Contoh:
Agustian, Ary Ginanjar, ……………………

Nama penulis yang lebih dari satu kata
Nama penulis yang lebih dari satu kata, ditulis nama akhirnya diikuti dengan tanda koma,
kemudian nama depan yang diikuti nama tengah dan seterusnya,
Contoh:
Nama: Ary Ginanjar Agustian, ditulis: Agustian, Ary Ginanjar,

Nama penulis yang menggunakan Alif lam ma’rifah (al‐)
Nama penulis yang menggunakan Alif lam ma’rifah (al‐), maka “al” pada nama akhirnya
tidak dihitung, yang dihitung adalah huruf sesudahnya
contoh:
nama Muhammad ibn Idris al‐Syafi’iy diletakkan dalam kelompok huruf S dan ditulis: Al‐Syafi’iy, Muhammad ibn Idris.

Nama penulis yang menggunakan singkatan
Nama penulis yang menggunakan singkatan, ditulis nama akhir yang diikuti tanda koma,
kemudian diikuti dengan nama depan lalu nama berikutnya,
Contoh:
Nama: William D. Ross Jr, ditulis: Ross, W. D. Jr.


Bersumber Dari :
http://www.anneahira.com/cara-menulis-daftar-pustaka.htm
http://dhila-ilmu.blogspot.com/2010/04/daftar-pustaka.html
http://www.gsfaceh.com/buku/jenis_jenis_penelitian/teknik-penulisan-bibliografi.pdf
http://iirc.ipb.ac.id/jspui/bitstream/123456789/34187/1/BMI-Kutipan.pdf
http://kodog-gila.blogspot.com/2010/06/pengertian-kutipan.html
http://lytasapi.wordpress.com/2010/06/05/pengertian-fungsi-dan-jenis-kutipan/






Wednesday, November 10, 2010

KERANGKA KARANGAN (OUTLINE)

DEFINISI OUTLINE

Kerangka karangan merupakan suatu rencana kerja yang memuat garis-garis besar dari suatu karangan atau tulisan yang akan ditulis atau dibahas,susunan sistematis dari pikiran-pikiran utama dan pikiran-pikiran penjelas yang akan menjadi pokok tulisan, atau dapat juga didefinisikan sebagai satu metode dalam pembuatan karangan yang mana topik nya dipecah kedalam sub-sub topikdan mungkin dipecah lagi kedalam sub-sub topic yang lebih terperinci.


MANFAAT OUTLINE

  1. Untuk menjamin penulisan bersifat konseptual, menyeluruh, dan terarah.
  2. Untuk menyusun karangan secara teratur. Kerangka karangan membantu penulis untuk melihat gagasan-gagasan dalam sekilas pandang, sehingga dapat dipastikan apakah susunan dan hubungan timbal-balik antara gagasan-gagasan itu sudah tepat, apakah gagasan-gagasan itu sudah disajikan dengan baik, harmonis dalam perimbangannya.
  3. Memudahkan penulis menciptakan klimaks yang berbeda-beda. Setiap tulisan dikembangkan menuju ke satu klimaks tertentu. Namun sebelum mencapai klimaks dari seluruh karangan itu, terdapat sejumlah bagian yang berbeda-beda kepentingannya terhadap klimaks utama tadi. Tiap bagian juga mempunyai klimaks tersendiri dalam bagiannya. Supaya pembaca dapat terpikat secara terus menerus menuju kepada klimaks utama, maka susunan bagian-bagian harus diatur pula sekian macam sehingga tercapai klimaks yang berbeda-beda yang dapat memikat perhatian pembaca.
  4. Menghindari penggarapan topik dua kali atau lebih. Ada kemungkinan suatu bagian perlu dibicarakan dua kali atau lebih, sesuai kebutuhan tiap bagian dari karangan itu. Namun penggarapan suatu topik sampai dua kali atau lebih tidak perlu, karena hal itu hanya akan membawa efek yang tidak menguntungkan; misalnya, bila penulis tidak sadar betul maka pendapatnya mengenai topik yang sama pada bagian terdahulu berbeda dengan yang diutarakan pada bagian kemudian, atau bahkan bertentangan satu sama lain. Hal yang demikian ini tidak dapat diterima. Di pihak lain menggarap suatu topik lebih dari satu kali hanya membuang waktu, tenaga, dan materi. Kalau memang tidak dapat dihindari maka penulis harus menetapkan pada bagian mana topik tadi akan diuraikan, sedangkan di bagian lain cukup dengan menunjuk kepada bagian tadi.
  5. Memudahkan penulis mencari materi pembantu. Dengan mempergunakan rincian-rincian dalam kerangka karangan penulis akan dengan mudah mencari data-data atau fakta-fakta untuk memperjelas atau membuktikan pendapatnya. Atau data dan fakta yang telah dikumpulkan itu akan dipergunakan di bagian mana dalam karangannya itu.


MACAM-MACAM SUSUNAN


Secara Alamiah
Suatu urutan atau unit-unit kerangka karangan sesuai dengan keadaan yang nyata dialam. Sebab itu susunan alamiah dapat dibagi lagi menjadi tiga bagian utama, yaitu berdasarkan urutan ruang, urutan waktu, dan urutan topik yang ada.

Secara Logis
Yaitu tanggapan yang sesuai dengan jalan pikiran untuk menemukan landasan dalam suatu susunan atau urutan logis.
Pola Logis berdasarkan urutan :
1. klimaks – anti klimaks
2. umum – khusus
3. sebab – akibat
4. proses, dll


SISTEM PENOMORAN


Dalam penomoran Angka dan Abjad dalam Bahasa Indonesia harus diperhatikan beberapa hal berikut yaitu :
  • Romawi Kecil
Penomoran dengan memakai romawi kecil dipakai untuk halaman judul, abstrak, kata pengantar atau prakata, daftar isi, daftar tabel, daftar grafik, daftar singkatan dan lambang.
  • Romawi besar
Angka Romawi besar digunakan untuk menomori tajuk bab (bab pendahuluan, bab teoretis, bab metode dan objek penelitian, bab analisis data, dan bab penutup).
  • Penomoran dengan Angka Arab
Penomoran dengan angka Arab (0―9) dimulai bab I sampai dengan daftar pustaka.
  • Letak Penomoran
Setiap penomoran yang bertuliskan dengan huruf kapital, nomor halaman diletakkan atau berada di tengah-tengah, sedangkan untuk nomor selanjutnya berada di tepi batas (pias) kanan atas.
  • Sistem Penomoran
Sistem penomoran dengan angka arab mempergunakan sistem dijital. Angka terakhir dalam sistem dijital tidak diberikan titik seperti 1.1 Latar Belakang Masalah, 3.2.2 Sejarah dan Perkembangan PT Telkom. Akan tetapi, bila satu angka diberi tanda titik seperti 1. Pendahuluan, 2. Landasan Teori dll. (dalam makalah). Apabila ada penomoran sistem dijital antara angka Arab dengan huruf, harus dicantumkan titik seperti 3.2.2.a. Sistem penomoran pada dasarnya mengikuti kaidah Ejaan yang Disempurnakan.


BERSUMBER DARI :
  1. http://gladysdizz.blogspot.com/2010/06/outlinekerangka-karangan.html
  2. http://keranggan.blogspot.com/2009/12/kerangka-karangan-outline.html
  3. http://sitompulke17.wordpress.com/2009/12/22/outlinekerangka-karangan/
  4. http://wyoeholic.wordpress.com/2009/10/26/peranan-bahasa-indonesia-dalam-konsep-ilmiah/

Thursday, November 04, 2010

TEMA, TOPIK, DAN JUDUL DALAM BAHASA INDONESIA

TEMA

Tema berasal dari bahasa Yunani “thithenai”, berarti sesuatu yang telah diuraikan atau sesuatu yang telah ditempatkan. Tema merupakan amanat utama yang disampaikan oleh penulis melalui karangannya. Dalam karang mengarang, tema adalah pokok pikiran yang mendasari karangan yang akan disusun. Dalam tulis menulis, tema adalah pokok bahasan yang akan disusun menjadi tulisan. Tema ini yang akan menentukan arah tulisan atau tujuan dari penulisan artikel itu. Menentukan tema berarti menentukan apa masalah sebenarmya yang akan ditulis atau diuraikan oleh penulis.


Menurut kamus Wikipedia Indonesia, tema merupakan suatu gagasan pokok atau ide pikiran dalam membuat suatu tulisan. Di setiap tulisan pastilah mempunyai sebuah tema, karena dalam sebuah penulisan dianjurkan harus memikirkan tema apa yang akan dibuat. Dalam menulis cerpen,puisi, novel, karya tulis dan berbagai macam jenis tulisan haruslah memiliki sebuah tema. Jadi jika diandaikan seperti sebuah rumah, tema adalah atapnya. Tema juga hal yang paling utama dilihat oleh para pembaca sebuah tulisan. Jika temanya menarik, maka akan memberikan nilai lebih pada tulisan tersebut.




TOPIK

Topik adalah berasal dari bahasa Yunani “topoi” yang berarti tempat, dalam tulis menulis bebarti pokok pembicaraan atau sesuatu yang menjadi landasan penulisan suatu artikel.


Topik adalah hal yang pertama kali ditentukan ketika penulis akan membuat tulisan. Topik yang masih awal tersebut, selanjutnya dikembangkan dengan membuat cakupan yang lebih sempit atau lebih luas. Terdapat beberapa kriteria untuk sebuah topik yang dikatakan baik, diantaranya adalah topik tersebut harus mencakup keseluruhan isi tulisan, yakni mampu menjawab pertanyaan akan masalah apa yang hendak ditulis. Ciri utama dari topik adalah cakupannya atas suatu permasalahan msih bersifat umum dan belum diuraikan secara lebih mendetail.


Topik biasa terdiri dari satu satu dua kata yang singkat, dan memiliki persamaan serta perbedaan dengan tema karangan. Persamaannya adalah baik topik maupun tema keduanya sama-sama dapat dijadikan sebagai judul karangan. Sedangkan, perbedaannya ialah topik masih mengandung hal yang umum,sementara tema akan lebih spesifik dan lebih terarah dalam membahas suatu permasalahan.


JUDUL


Judul adalah perincian atau penjabaran dari topik. Judul lebih spesifik dan sering telah menyiratkan permasalahan atau variabel yang sangat luas. Syarat yang baik ,Judul dibuat setelah selesai menggarap tema, sehingga bisa terjamin bahwa judul itu cocok dengan temanya.

Judul biasa digunakan untuk nama yang dipakai untuk buku, bab dalam buku, kepala berita, dan lain-lain; identitas atau cermin dari jiwa seluruh karya tulis, bersipat menjelaskan diri dan yang manarik perhatian dan adakalanya menentukan wilayah (lokasi). Dalam artikel judul sering disebut juga kepala tulisan.

Ada yang mendefinisikan Judul adalah lukisan singkat suatu artikel atau disebut juga miniatur isi bahasan. Judul sekiranya dibuat dengan ringkas, padat dan menarik. Judul artikel diusahakan tidak lebih dari lima kata, tetapi cukup menggambarkan isi bahasan.


Bersumber Dari :

  1. http://id.wikipedia.org/wiki/Tema
  2. http://ita-kyu-kiyut.blogspot.com/2010/01/ragam-bahasa-tugas-kelompok.html
  3. http://siddiqleksono.wordpress.com/2010/10/31/topik-tema-dan-judul-dalam-bahasa-indonesia/




Tuesday, October 26, 2010

PARAGRAF DAN ALINEA DALAM BAHASA INDONESIA

DEFINISI

Paragraf adalah suatu bagian dari bab pada sebuah karangan atau karya ilmiah yang mana cara penulisannya harus dimulai dengan baris baru. Paragraf disebut juga alinea. Kata tersebut merupakan serapan dari bahasa Inggris paragraph. Kata Inggris” paragraf” terbentuk dari kata Yunani para yang berarti “sebelum” dan grafein “menulis atau menggores”.

Sedangkan kata alinea dari bahasa Belanda dengan ejaan yang sama. Alinea berarti “ mulai dari baris baru” (Adjad Sakri, 1992). Paragraf atau alinea tidak dapat dipisah- pisahkan seperti sekarang, tetapi disambung menjadi satu.
Paragraf dibuat dengan membuat kata pertama pada baris pertama masuk ke dalam (geser ke sebelah kanan) beberapa ketukan atau spasi. Demikian pula dengan paragraf berikutnya mengikuti penyajian seperti paragraf pertama.


SYARAT-SYARAT PARAGRAF

  • Di setiap paragraf harus memuat dua bagian penting, yakni :
1) Kalimat Pokok
Biasanya diletakkan pada awal paragraf, tetapi bisa juga diletakkan pada bagian tengah maupun akhir paragraf. Kalimat pokok adalah kalimat yang inti dari ide atau gagasan dari sebuah paragraf. Biasanya berisi suatu pernyataan yang nantinya akan dijelaskan lebih lanjut oleh kalimat lainnya dalam bentuk kalimat penjelas.

2) Kalimat Penjelas
Kalimat penjelas adalah kalimat yang memberikan penjelasan tambahan atau detail rincian dari kalimat pokok suatu paragraf.
  • Kesatuan
Memiliki uraian yang terpusat satu pokok pikiran saja yang tidak satupun kalimatnya memiliki kata sumbang.
  • Kepaduan paragraf
Seluruh uraiannya memiliki hubungan antar kalimaht sehingga membentuk paragraf yang logis dan mudah dipahami.

Kepaduan tersebut dapat dibentuk dengan 4 cara:
a)pengulangan kata kunci
b)
penggunaan kata ganti
c)
penggunaan frasa transisi
d)
teknik paralelisme
  • Kelengkapan
Mengembangkan dan merangkai informasi yang dihimpun menurut kerangka karangan.


UNSUR-UNSUR PARAGRAF


Berikut merupakan unsu-unsur paragraf yang terdapat dalam bahasa Inonesia :
  • Ide pokok yaitu ide pembicaraan atau masalah yang bersifat abstrak. Ide pokok bisaanya berupa kata, frase atau klausa.
  • Kalimat topik yaitu perwujudan pernyataan ide pokok dalam bentuk yang masih abstrak.
  • Ide pengembang yaitu rincian atau penjelasan ide pokok dalam bentuk yang kongkret. Ide pengembang berupa kata, frase, atau klausa.
  • Kalimat pengembang yaitu perwujudan pernyataan ide pengembang dalam bentuk kongkret.
  • Kalimat penegas yaitu kalimat yang berfungsi menegaskan dengan cara mengulang bentuk kalimat topik pada bagian akhir paragraf.
  • Transisi yaitu mata rantai penghubung paragraf. Transisi berfungsi sebagai penunjang koherensi atau kepaduan antarkalimat, antarparagraf dalam suatu karangan

MACAM-MACAM PARAGRAF

Berikut merupakan macam-macam paragraf yang umum diketahui :
  • Narasi: paragraf yang menceritakan suatu kejadian atau peristiwa.
Ciri-cirinya: terdapat kejadian, ada palaku, dan ada waktu kejadian.
  • Deskripsi: paragraf yang menggambarkan suatu objek sehingga pembaca seakan bisa melihat, mendengar, atau merasa objek yang digambarkan itu. Objek yang dideskripsikan dapat berupa orang, benda, atau tempat.
Ciri-cirinya: terdapat penggambaran suatu objek.
  • Eksposisi: paragraf yang menginformasikan suatu teori, teknik, kiat, atau petunjuk sehingga orang yang membacanya akan bertambah wawasannya.
Ciri-cirinya: terdapat informasi
  • Argumentasi: paragraf yang mengemukakan suatu pendapat beserta alasannya.
Ciri-cirinya: terdapat pendapat dan ada alasannya.
  • Persuasi: paragraf yang mengajak, membujuk, atau mempengaruhi pembaca agar melakukan sesuatu.
Ciri-cirinya: terdapat bujukan atau ajakan untuk berbuat sesuatu.

SUMBER
  1. http://basasin.blogspot.com/2009/06/macam-macam-paragraf.html
  2. http://cairudin.blogspot.com/2010/10/paragraf-dalam-bahasa-indonesia.html
  3. http://organisasi.org/pengertian_paragraf_alinea_dan_bagian_dari_paragraf_bahasa_indonesia
  4. http://pbsindonesia.fkip-uninus.org/media.php?module=detailmateri&id=65

Tuesday, October 19, 2010

KALIMAT EFEKTIF DALAM BAHASA INDONESIA

DEFINISI

Kalimat efektif adalah kalimat yang dapat mewakili gagasan pembicara atau penulis sehingga pembaca atau pendengar dapat menerima maksud/arti serta tujuannya seperti yang di maksud penulis /pembicara.




SYARAT-SYARAT
1. KESATUAN GAGASAN
Memiliki subyek, predikat, serta unsur-unsur lain ( O/K) yang saling mendukung serta membentuk kesaruan tunggal. Kalimat ini tidak memiliki kesatuan karena tidak didukung subyek. Unsur di dalam keputusan itu bukanlah subyek, melainkan keterangan. Ciri bahwa unsur itu merupakan keterangan ditandai oleh keberadaan frase depan di dalam (ini harus dihilangkan)


2. KESEPADANAN
Keseimbangan antara pikiran dan struktur bahasa yang digunakan.
Memiliki subjek predikat yang jelas
Contoh : Nino sedang membuat kue
Tidak terdapat subjek ganda
Contoh : Orang itu gerak-geriknya mencurigakan
Kata penghubung intrakalimat tidak digunakan dalam kalimat tunggal
Contoh : Saya datang agak terlambat, sehingga tidak dapat mengikuti acara pertama


3. KEPARALELAN
Kesamaan/kesejajaran bentuk kata/frasa yang digunakan dalam sebuah kalimat.
Contoh : Semakin bertambah umur seharusnya manusia semakin baik, bijaksana, dan tanggung jawab.


4. KEHEMATAN
Kalimat efektif tidak boleh menggunakan kata-kata yang tidak perlu. Kata-kata yang berlebih. Penggunaan kata yang berlebih hanya akan mengaburkan maksud kalimat. Penghematan dalam penggunaan kata/frasa/bentuk lain yang tidak diperlukan sejauh tidak menyalahi kaidah dan tidak mengubah makna.
Contoh : Bunga-bunga mawar, anyelir, dan melati sangat disukainya.
Pemakaian kata bunga-bunga dalam kalimat di atas tidak perlu. Dalam kata mawar,anyelir,dan melati terkandung makna bunga. Beberapa hal yang perlu dihindari :
Hindari pengulangan subjek
Contoh : Saya datang agak terlambat sehingga tidak dapat mengikuti acara pertama.
Hindari pemakaian superordinat pada hiponimi kata.
Contoh : Ayah saya dilahirkan pada Jumat 17 Agustus 1945.
Hindari kesinoniman yang tidak diperlukan dalam satu kalimat.
Contoh : Sejak dari tadi dia hanya bermenung saja.
Hindari penjamakan yang tidak diperlukan pada kata yang sudah bermakna jamak.
Contoh : Banyak gedung-gedung pencakar langit di Jakarta.


5. KECERMATAN
Cermat dalam pemilihan dan penggunaan kata-kata.
Tepat
Contoh : Ayah sedang memandang keindahan alam pegunungan.
Tidak menimbulkan penafsiran ganda
Contoh : Dia adalah istri Pak Lurah-yang baru


6. KESEJAJARAN
Memiliki kesamaan bentukan/imbuhan. Jika bagian kalimat itu menggunakan kata kerja berimbuhan di-, bagian kalimat yang lainnya pun harus menggunakan di- pula.
Contoh : Kakak menolong anak itu dengan memapahnya ke pinggir jalan


7. PENEKANAN
Kalimat yang dipentingkan harus diberi penekanan. Beberapa metoda penekanan antara lain :
Mengubah posisi dalam kalimat, yakni dengan cara meletakkan bagian yang penting di depan kalimat.
Contoh : Pada kesempatan lain, kami berharap kita dapat membicarakan lagi soal ini.
Menggunakan partikel; penekanan bagian kalimat dapat menggunakan partikel –lah, -pun, dan –kah.
Contoh : Kami pun turut dalam kegiatan itu.
Menggunakan repetisi, yakni dengan mengulang-ulang kata yang dianggap penting.
Contoh : Dalam membina hubungan antara suami istri, antara guru dan murid, antara orang tua dan anak, antara pemerintah dan rakyat, diperlukan adanya komunikasi dan sikap saling memahami antara satu dan lainnya.
Menggunakan pertentangan, yakni menggunakan kata yang bertentangan atau berlawanan makna/maksud dalam bagian kalimat yang ingin ditegaskan.
Contoh : Anak itu tidak malas, tetapi rajin.


8. KEPADUAN
Kepaduan pernyataan dalam kalimat sehingga informasi yang disampaikan tidak terpecah-pecah.
Tidak bertele-tele
Contoh : Penetapan bahasa persatuan kita sangatlah mudah. Pada masa perjuangan, rakyat Indonesia yang tersebar dari Sabang sampai Merauke merasakan senasib, seperjuangan, serta satu cita-cita. Dengan kesadaran itu dan pemikiran yang mantap, rakyat Indonesia menetapkan bahasa nasional tersebut sebagai bahasa persatuan.
Menggunakan pola aspek+agen+verba
Contoh : Surat itu sudah saya baca.
Tidak menyisipkan kata di antara predikat dan objek pada kalimat transitif.
Contoh : Mahasiswa harus menyadari pentingnya perpustakaan


9. KELOGISAN
Kalimat efektif harus mudah dipahami. Dalam hal ini hubungan unsur-unsur dalam kalimat harus memiliki hubungan yang logis/masuk akal.
Contoh : Rektor Universitas Jaya Raya kami persilakan untuk memberi sambutan.

Bersumber Dari :
http://griyawardani.wordpress.com/2010/08/26/kalimat-efektif-dalam-bahasa-indonesia/
http://readone82.blogdetik.com/2009/08/26/kalimat-efektif/

Tuesday, October 12, 2010

UNSUR KALIMAT DAN POLA KALIMAT BAHASA INDONESIA

Kalimat merupakan satuan bahasa terkecil dalam wujud lisan atau tulisan yang mengungkapkan suatu pikiran yang utuh . Dalam suatu kalimat terdiri dari beberapa unsur antara lain subyek, predikat, obyek ,pelengkap dan keterangan. Kalimat dikatakan sempurna jika minimal memliki unsur Subyek dan Predikat.

UNSUR KALIMAT

Subjek
Ciri-Ciri :
1. Jawaban atas Pertanyaan Apa atau Siapa kepada Predikat.
2. Biasanya disertai kata itu,ini,dan yang (yang ,ini,dan itu juga sebagai pembatas antara subyek dan predikat)

Predikat
Ciri-ciri :
1. Menimbulkan Pertanyaan apa atau siapa.
2. Kata Adalah atau Ialah
3. Dapat Disertai Kata-kata Aspek atau Modalitas

Objek
Ciri-ciri :
1. Langsung di Belakang Predikat
2. Dapat Menjadi Subjek Kalimat Pasif
3. Didahului kata Bahwa

Pelengkap
Ciri-ciri :
1. Di Belakang Predikat
2. Hasil jawaban dari predikat dengan pertanyaan apa.

Keterangan
Ciri-ciri :
1. Dapat dipindah –pindah posisinya


POLA KALIMAT

Pengajaran fungsi kalimat merupakan pengetahuan standar yang diajarkan dalam kelas-kelas bahasa bahkan mulai di sekolah dasar, sekolah menengah, sampai perguruan tinggi. Berdasarkan pola dasarnya, Badudu (1990: 32) mengungkapkan pola (1) S-P, (2) S-P-O, (3) S-P-Pel, (4) S-P-K, (5) S-P-O-Pel, (6) S-P-O-Pel-K, (7) S-P-O-K, dan (8) S-P-Pel-K. Kedelapan pola dasar itu, dapat diturunkan menjadi varian yang tak terbatas sebagaimana dari 26 huruf latin diturunkan menjadi kata tertulis bahasa Indonesia yang tak terbatas.

Contoh :
1. S-P
Daisy belajar
2. S-P-O
Iyand menonton drama
3. S-P-Pel
Mita tertawa terbahak-bahak
4. S-P-K
Kyu pergi ke Indonesia
5. S-P-O-Pel
Ohno sedang mencarikan ikan untuk kucingnya Nino
6. S-P-O-Pel-K
Setiap pagi Aiba senam bersama Hangeng
7. S-P-O-K
Ohno memancing ikan setiap sore
8. S-P-Pel-K
Mita tertawa terbahak-bahak ketika melihat Daisy tercebur ke dalam kolam ikan



Bersumber dari :
http://serlykeguruan.blogspot.com/2009/10/unsur-kalimat-bahasa-indonesia-salam.html
http://sitompulke17.wordpress.com/2009/11/03/struktur-kalimat-bahasa-indonesia/
http://jurnal-sastra.blogspot.com/2009/02/penelitian-variasi-pola-kalimat-bahasa.html

Wednesday, October 06, 2010

VARIASI DAN RAGAM BAHASA INDONESIA

1. VARIASI BAHASA
Variasi atau ragam bahasa merupakan bahasan pokok dalam studi sosiolinguistik. Bahasa itu menjadi beragam dan bervariasi bukan hanya penuturnya yang tidak homogen tetapi juga karena kegiatan interaksi sosial yang mereka lakukan sangat beragam.
Berdasarkan penggunanya berarti, bahasa itu digunakan untuk apa, dalam bidang apa, apa jalur dan alatnya, dan bagaimana situasi keformalannya. Adapun penjelasan variasi bahasa tersebut adalah sebagai berikut:
  • Variasi bahasa dari segi penutur
a. Variasi bahasa idioiek
Variasi bahasa idioiek adalah variasi bahasa yang bersifat perorangan. Menurut konsep idioiek. setiap orang mempunyai variasi bahasa atau idioleknya masing-masing.
b. Variasi bahasa dialek
Variasi bahasa dialek adalah variasi bahasa dari sekelompok penutur yang jumlahnya relatif, yang berada pada suatu tempat, wilayah, atau area tertentu. Umpamanya, bahasa Jawa dialek Bayumas, Pekalongan, Surabaya, dan lain sebagainya.
c. Variasi bahasa kronolek atau dialek temporal
Variasi bahasa kronolek atau dialek temporal adalah variasi bahasa yang digunakan oleh sekelompok sosial pada masa tertentu. Misalnya, variasi
bahasa Indonesia pada masa tahun tiga puluhan, variasi bahasa pada tahun lima puluhan, dan variasi bahasa pada masa kini.
d. Variasi bahasa sosiolek
Variasi bahasa yang berkenaan dengan status, golongan, dan kelas sosial para penuturnya. Variasi bahasa ini menyangkut semua masalah pribadi para penuturnya, seperti usia, pendidikan, seks, pekerjaan, tingkat kebangsawanan, keadaan sosial ekonomi, dan lain scbagainya.
e. Variasi bahasa berdasarkan usia
Variasi bahasa berdasarkan usia yaitu varisi bahasa yang digunakan berdasarkan tingkat usia. Misalnya variasi bahasa anak-anak akan berbeda dengan variasi remaja atau orang dewasa.
f. Variasi bahasa berdasarkan pendidikan
Variasi bahasa yang terkait dengan tingkat pendidikan si pengguna bahasa. Misalnya, orang yang hanya mengenyam pendidikan sekolah dasar akan berbeda variasi bahasanya dengan orang yang lulus sekolah tingkal atas. Demikian pula, orang lulus pada tingkat sekolah menengah atas akan berbeda penggunaan variasi bahasanya dengan mahasiswa atau para sarjana.
g. Variasi bahasa berdasarkan seks
Variasi bahasa berdasarkan seks adalah variasi bahasa yang terkait dengan jenis kelamin dalam hal ini pria atau wanita. Misalnya, variasi
bahasa yang digunakan o!eh ibu-ibu akan berbeda dengan varisi bahasa yang digunakan oleh bapak-bapak.
h. Variasi bahasa berdasarkan profesi, pekerjaan, atau tugas para penutur
Variasi bahasa berdasarkan profesi adalah variasi bahasa yang terkait dengan jenis profesi, pekerjaan dan tugas para penguna bahasa tersebut. Misalnya, variasi yang digunakan oleh para buruh, guru, mubalik, dokter, dan lain sebagninya tentu mempunyai perbedaan variasi bahasa.
i. Variasi bahasa berdasarkan tingkat kebangsawanan
Variasi bahasa berdasarkan lingkal kebangsawanan adaiah variasi yang lerkail dengan lingkat dan kedudukan penuliir (kebangsawanan atau raja-raja) dalam masyarakatnya.
j. Variasi bahasa berdasarkan tingkat ekonomi para penutur
Variasi bahasa berdasarkan tingkat ekonomi para penutur adalah variasi bahasa yang mempunyai kemiripan dengan variasi bahasa berdasarkan tingkat kebangsawanan hanya saja tingkat ekonomi bukan mutlak sebagai warisan sebagaimana halnya dengan tingkat kebangsawanan.


2. RAGAM BAHASA

Berdasarkan pokok pembicaraan, ragam bahasa dibedakan antara lain atas:

  • Ragam bahasa undang-undang
  • Ragam bahasa jurnalistik
  • Ragam bahasa ilmiah
  • Ragam bahasa sastra

Berdasarkan media pembicaraan, ragam bahasa dibedakan atas:

  1. Ragam lisan yang antara lain meliputi:
    • Ragam bahasa cakapan
    • Ragam bahasa pidato
    • Ragam bahasa kuliah
    • Ragam bahasa panggung
  2. Ragam tulis yang antara lain meliputi:
    • Ragam bahasa teknis
    • Ragam bahasa undang-undang
    • Ragam bahasa catatan
    • Ragam bahasa surat

Ragam bahasa menurut hubungan antarpembiacra dibedakan menurut akrab tidaknya pembicara

  • Ragam bahasa resmi
  • Ragam bahasa akrab
  • Ragam bahasa agak resmi
  • Ragam bahasa santai
  • dan sebagainya
Sumber :
http://anaksastra.blogspot.com/2009/01/variasi-bahasa.html
http://massofa.wordpress.com/2009/03/31/bab-ii-penggunaan-ragam-bahasa-gaul-dikalangan-remaja-di-taman-oval-markoni-kota-tarakan/
http://id.wikipedia.org/wiki/Ragam_bahasa

Saturday, September 25, 2010

FUNGSI DAN KEDUDUKAN BAHASA INDONESIA

Bahasa adalah suatu sistem dari lambang bunyi arbitrer yang dihasilkan oleh alat ucap manusia dan dipakai oleh masyarakat komunikasi, kerja sama dan identifikasi diri. Bahasa lisan merupakan bahasa primer, sedangkan bahasa tulisan adalah bahasa sekunder. Arbitrer yaitu tidak adanya hubungan antara lambang bunyi dengan bendanya.

Bahasa Indonesia adalah bahasa resmi Republik Indonesia dan bahasa persatuan bangsa Indonesia. Bahasa Indonesia diresmikan penggunaannya setelah Proklamasi Kemerdekaan Indonesia, tepatnya sehari sesudahnya, bersamaan dengan mulai berlakunya konstitusi.

Meskipun dipahami dan dituturkan oleh lebih dari 90% warga Indonesia, Bahasa Indonesia bukanlah bahasa ibu bagi kebanyakan penuturnya. Sebagian besar warga Indonesia menggunakan salah satu dari 748 bahasa yang ada di Indonesia sebagai bahasa ibu. Penutur Bahasa Indonesia kerap kali menggunakan versi sehari-hari (kolokial) dan/atau mencampuradukkan dengan dialek Melayu lainnya atau bahasa ibunya. Meskipun demikian, Bahasa Indonesia digunakan sangat luas di perguruan-perguruan, di media massa, sastra, perangkat lunak, surat-menyurat resmi, dan berbagai forum publik lainnya, sehingga dapatlah dikatakan bahwa Bahasa Indonesia digunakan oleh semua warga Indonesia.


FUNGSI BAHASA INDONESIA

Berdasarkan fungsinya bahasa Indonesia dibagi menjadi 5 fungsi:
  • Ekspresif
Contohnya;mampu menggungkapkan gambaran,maksud ,gagasan, dan perasaan.
  • Komunikasi
Contohnya; sebagai alat berinteraksi atau hubungan antara dua manusia dan sehingga pesan yang dikmaksudkan dapat dimengerti.
  • Kontrol sosial
Contohnya; tulisan “dilarang merokok” bahasa tersebut berfungsi sebagai pengatur atau pengontrol
  • Adaptasi
Contohnya;bila kita berada di wilayah atau daerah yang asing atau diluar ibu kota, kita dapat menggunakan bahasa Indonesia tersebut sebagai alat untuk adaptasi dengan lingkungan baru tersebut.
  • Integrasi/pemersatu
Contohnya;bahasa-bahasa yang berbeda atau beraneka ragam dan dipersatukan oleh bahasa Nasional yang dapat dipakai di seluruh Indonesia yang menjadi satu kesatuan yang utuh dan bulat.


KEDUDUKAN BAHASA INDONESIA

Bahasa Indonesia memiliki kedudukan yang sangat penting seperti yang tercantum dalam:

  1. Ikrar ketiga Sumpah Pemuda 1928 dengan bunyi, ”Kami putra dan putri Indonesia menjunjung bahasa persatuan, bahasa Indonesia.
  2. Undang-Undang Dasar RI 1945 Bab XV (Bendera, Bahasa, dan Lambang Negara, serta Lagu Kebangsaan) Pasal 36 menyatakan bahwa ”Bahasa Negara ialah Bahasa Indonesia”.

Dari Kedua hal tersebut, maka kedudukan bahasa Indonesia sebagai:

  1. Bahasa kebangsaan, kedudukannya berada di atas bahasa-bahasa daerah.
  2. Bahasa negara (bahasa resmi Negara Kesatuan Republik Indonesia)
  3. Lambang identitas Nasional.
  4. Alat pemersatu bangsa yang berbeda Suku,Agama,ras,adat istiadat dan Budaya.
Hasil perumusan seminar polotik bahasa Nasional yang diselenggarakan di jakarta pada tangal 25 s.d. 28 Februari 1975 dikemukakan berdasarkan Kedudukan bahasa Indonesia sebagai bahasa Negara adalah:
  1. Sebagai bahasa resmi kenegaraan.
  2. Sebagai alat pengantar dalam dunia pendidikan.
  3. Sebagai penghubung pada tingkat Nasional untuk kepentingan perencanaan dan pelaksanaan pembangunan serta pemerintah, dan
  4. Sebagai pengembangan kebudayaan Nasional, Ilmu dan Teknologi.

Bersumber dari :
http://id.wikipedia.org/wiki/Bahasa_Indonesia
http://sitompulke17.wordpress.com/2009/09/16/fungsi-bahasa-dan-kedudukan-bahasa-indonesia/
http://organisasi.org/definisi-pengertian-bahasa-ragam-dan-fungsi-bahasa-pelajaran-bahasa-indonesia

Saturday, June 12, 2010

VIRUS KOMPUTER

  1. DEFINISI

Virus komputer merupakan program komputer yang dapat menggandakan atau menyalin dirinya sendiri dan menyebar dengan cara menyisipkan salinan dirinya ke dalam program atau dokumen lain. Virus komputer dapat merusak (misalnya dengan merusak data pada dokumen), membuat pengguna komputer merasa terganggu, maupun tidak menimbulkan efek sama sekali.

Virus akan berada pada permulaan arahan program (*.exe) atau akhir program (*.com). Apabila pengguna menggunakan program seperti ini, ia akan mencari program lain dan menjangkiti program itu sebelum execute program yang digunakan oleh pengguna tersebut. Biasanya, ia mencari ruang memory yang tidak digunakan, ini disebabkan ia memerlukan ruang untuk membuat file sementara dan juga berada di dalam ruang memory komputer untuk menyalin dirinya ke program yang digunakan sehingga komputer ditutup (off).

Efek negatif virus komputer terutama adalah memperbanyak dirinya sendiri, yang membuat sumber daya pada komputer (seperti CPU Real Time, penggunaan memori) menjadi berkurang secara signifikan. Hampir 95% Virus adalah virus komputer berbasis sistem operasi Windows. Sisanya, 2% menyerang Linux/GNU dengan versi kernel dibawah 1.4 (dan Unix, sebagai source dari Linux, tentunya), 1% menyerang Mac terutama Mac OS 9, Mac OS X (Tiger, Leopard). 2% lagi menyerang sistim operasi lain seperti FreeBSD, OS/2 IBM, dan Sun Operating System. Virus yang ganas akan merusak hardware dan sejenisnya.

Seperti yang dijelaskan sebelumnya bahwa dasar dari virus ialah program computer, maka dalam pembuatannya dapat menggunakan dari beberapa bahasa pemrograman seperti :

  1. Assembly Language

  2. Basic

  3. C Language

  4. Pascal

  5. Visual Basic script

  6. Java script


Ada beberapa Negara yang dikenal dalam pembuatan virus, diantaranya : Bulgaria, Canada, Germany, Israel, Poland, Indonesia, USA, Russia dan sebagainya


  1. JENIS-JENIS VIRUS

  • Worm - Menduplikatkan dirinya sendiri pada hardisk. Ini membuat sumber daya komputer (Harddisk) menjadi penuh akan worm itu.

  • Trojan - Mengambil data pada komputer yang telah terinfeksi dan mengirimkannya pada pembuat trojan itu sendiri.

  • Hacking - merupakan serangan langsung dari hacker terhadap komputer pengguna yang mengakses laman internet tertentu, dengan atau tanpa program bantuan yang telah disisipkan di komputer pengguna.

  • Backdoor - Hampir sama dengan trojan. Namun, Backdoor bisanya menyerupai file yang baik-baik saja. Misalnya game.

  • Rogue dan Ransomeware - merupakan program yang meniru program antivirus dan menampilkan aktivitas layaknya antivirus normal, dan memberikan peringatan-peringatan palsu tentang adanya virus.

  • Rootkit - Virus yang bekerja menyerupai kerja sistem komputer yang biasa saja.

  • Polymorphic Virus- Virus yang gemar beubah-ubah agar tidak dapat terdeteksi.

  • Virus Telepon Seluler - merupakan virus yang khusus berjalan di telepon seluler, dan dapat menimbulkan berbagai macam efek, mulai dari merusak telepon seluler, mencuri data-data di dalam telepon seluler, sampai membuat panggilan-panggilan diam-diam dan menghabiskan pulsa pengguna telepon seluler.


Friday, June 04, 2010

PERMINTAAN DAN PENAWARAN DALAM ILMU EKONOMI

hukum permintaan dan penawaran dalam ilmu ekonomi

A. Definisi

Permintaan
adalah sejumlah barang yang dibeli atau diminta pada suatu harga dan waktu tertentu.sedangkan penawaran adalah sejumlah barang yang dijual atau di tawarkan pada suatu harga dan waktu tertentu.


B. Hukum permintaan dan penawaran

Jika harga semakin murah maka permintaan atau pembeli akan semakin banyak dan sebaliknya. Jika harga semakin rendah/murah maka penawaran akan semakin sedikit dan sebaliknya.
Sesuai dengan hukum ilmu ekonomi yang ada yaitu mencari keuntungan sebesar-besarnya dari harga yang ada. Jika suatu harga terlalu tinggi maka pembeli mungkin akan membeli sedikit karena uang yang dimiliki terbatas, tetapi bagi penjual dengan tingginya harga ia akan mencoba memperbanyak barang yang dijual atau diproduksi agar keuntungan yang didapat semakin besar. Harga yang tinggi juga bisa menyebabkan konsumen/pembeli akan mencari produk lain sebagai pengganti barang yang harganya mahal.

C. Faktor yang mempengaruhi tingkat permintaan (demand)

• Perilaku konsumen
• Ketersediaan dan harga barang sejenis pengganti dan pelengkap
• Pendapatan/penghasilan konsumen
• Perkiraan harga di masa depan
• Banyaknya/intensitas kebutuhan konsumen

D. Faktor yang mempengaruhi tingkat penawaran (suply)

-biaya produksi dan tekhnologi yang digunakan
-tujuan perusahaan
-pajak
-ketersediaan dan harga barang pengganti/pelengkap
-prediksi/perkiraan harga di masa depan



sumber :
http://irmanurfajriati.blogspot.com/2010/02/hukum-permintaan-dan-penawaran-dalam.html
http://organisasi.org/pengertian-permintaan-dan-penawaran-hukum-faktor-yang-mempengaruhi
http://hidayatgoodboy.blogspot.com/2010/02/hukum-permintaan-dan-penawaran-dalam.html

ELASTISITAS DALAM EKONOMI

Dalam ilmu ekonomi, elastisitas adalah perbandingan perubahan proporsional dari sebuah variabel dengan perubahan variable lainnya. Dengan kata lain, elastisitas mengukur seberapa besar besar kepekaan atau reaksi konsumen terhadap perubahan harga.

Jenis-jenis elastisitas :
*Elastisitas permintaan
*Elastisitas pendapatan
*Elastisitas silang
*Elastisitas penawaran

Elastisitas permintaan
  1. Mengukur persentase perubahan jumlah komoditi yang diminta per unit waktu yang diakibatkan oleh persentase perubahan harga tertentu dari komoditi itu
  2. Hubungan antara harga dan jumlah yang diminta adalah terbalik mengakibatkan hasil koefisien elastisitas permintaan bernilai negatif.
  3. Banyak ahli ekonomi mencantumkan tanda minus di depan rumus elastisitas permintaan agar hasilnya positif
  4. Rumus elastisitas
E = - {(^Q/Q) / (?P/P)},
atau
E = - {(^Q/?P) / (P/Q)}
Keterangan:
- ^Q = perubahan jumlah komoditi yg diminta
- ^P = perubahan harga komoditi yg bersangkutan

Elastisitas pendapatan
  1. Koefisien elastisitas pendapatan dari permintaan (em)mengukur persentase perubahan jumlah komoditi yg dibeli per unit waktu (^Q/Q) akibat adanya persentase perubahan tertentu dalam pendapatan konsumen (^M/M)
  2. em = (^Q/^M) * (M/Q)
M = Pendapatan

NB :
  • Jika em negatif, barang tersebut adalah barang inferior misal minyak tanah (dibandingkan gas), nasi jagung (dibandingkan nasi beras).
  • Jika em positif, barang tsb adalah barang normal.
  • Jika em > 1, berarti barang mewah
  • Jika em < 1, berarti barang kebutuhan pokok

Elastisitas silang

  1. Koefisien elastisitas silang dari permintaan (exy) komoditi x terhadap komoditi y mengukur persentase perubahan jumlah x yg diminta per unit waktu (^Qx/Qx) akibat adanya persentase perubahan tertentu dalam harga y (^Py/Py).
  2. Rumus: exy = (^Qx/^Py)*(Py/Qx)
NB :
  • Jika exy bernilai positif maka antara x dan y merupakan komoditi substitusi (saling menggantikan)
  • Jika exy bernilai negatif maka antara x dan y merupakan komoditi komplementer (saling melengkapi)
  • Jika exy bernilai nol maka antara x dan y merupakan komoditi yang tidak berkaitan.
Elastisitas penawaran
  1. Koefisien elastisitas harga dari penawaran (es) mengukur persentase perubahan jumlah komoditi yang ditawarkan per unit waktu (^Q/Q) akibat adanya persentase perubahan tertentu dalam harga komoditi itu (^P/P)
  2. Rumus Es = (^Q/^P) * (P/Q)
NB :
  • Jika kurva penaawaran mempunyai kemiringan positif (kiri bawah ke kanan atas) maka harga dan jumlah bergerak dengan arah yang sama dan es > 0
  • Bila kurva penawaran mempunyai kemiringan positif yang berbentuk garis lurus maka sepanjang kurva itu:
Es > 1 jika kurva S memotong sumbu harga
Es < 1 jika kurva S memotong sumbu jumlah
Es = 1 jika kurva S melalui titik o



sumber :
http://id.wikipedia.org/wiki/Elastisitas_%28ekonomi%29
http://faizulmubarak.wordpress.com/2009/11/04/bab-iii-konsep-elastisitas-penawaran-dan-permintaan/
http://yasinta.net/elastisitas-permintaan-dan-penawaran/

Saturday, May 22, 2010

MACAM-MACAM UANG

MACAM-MACAM UANG
(JENIS-JENIS UANG)


Berdasarkan jenisnya, uang yang digunakan dalam kehidupan sehari-hari dapat dibedakan menjadi 2 (dua) macam, yaitu uang kartal dan uang giral.
1. Uang Kartal
Uang yang kita gunakan dalam kehidupan sehari-hari sebagai alat pembayaran yang sah berdasarkan undang-undang yang berlaku merupakan uang kartal.
Contoh :
a. Uang kartal Negara.
b. Uang kartal bank

2. Uang Giral
Uang giral dapat diartikan tagihan atau rekening di bank yang dapat digunakan sebagai alat pembayaran yang sah.
Contoh :
a. Cek
b. Bilyet Giro
c. Telegrafic Transfer


Jenis-jenis uang menurut bahan pembuatannya dibedakan menjadi :
• Uang logam
Uang logam biasanya terbuat dari emas atau perak karena emas dan perak memenuhi syarat-syarat uang yang efisien. Karena harga emas dan perak yang cenderung tinggi dan stabil, emas dan perak mudah dikenali dan diterima orang. Disamping itu, emas dan perak tidak mudah musan. Emas dan perak juga mudah dibagi-bagi menjadi unit yang lebih kecil.
• Uang kertas
Uang kertas adalah uang yang terbuat dari kertas dengan gambar dan cap tertentu dan merupakan alat pembayaran yang sah.


Jenis-jenis uang menurut nilainya dibedakan menjadi :
• Uang penuh (Full bodied Money)
Nilai uang dikatakan sebagai uang penuh apabila nilai yang tertera diatas uang tersebut sama nilainya dengan bahan yang digunakan. Dengan kata lain nilai nominal = nilai intrinsik. Jika uang itu terbuat dari emas, maka nilai uang itu sama dengan nilai emas yang dikandungnya.
Contoh : uang emas dan uang perak
• Uang tanda (Token Money)
Nilai uang dikatakan sebagai uang tanda apabila nilai yang tertera diatas uang lebih tinggi dari nilai bahan yang digunakan untuk membuat uang atau dengan kata lain nilai nominal lebih besar dari nilai intrinsik uang tersebut. Misalnya, untuk membuat uang Rp. 1.000,00,- pemerintah mengeluarkan biaya Rp. 750,00,-.
Contoh : uang kertas





SUMBER :
http://blapah-coklat.blogspot.com/2010/02/definisi-uang.html
http://jurnal-sdm.blogspot.com/2009/10/uang-definisi-fungsi-dan-jenisnya.html

Struktur Pasar

Struktur Pasar memiliki pengertian penggolongan produsen kepada beberapa bentuk pasar berdasarkan pada ciri-ciri seperti jenis produk yang dihasilkan, banyaknya perusahaan dalam industri, mudah tidaknya keluar atau masuk ke dalam industri dan peranan iklan dalam kegiatan industri.

Dalam teori ekonomi mikro struktur pasar dibagi dalam 4 macam bentuk :

Pasar Persaingan Sempurna
Pasar persaingan sempurna adalah suatu bentuk interaksi antara permintaan
dengan penawaran di mana jumlah pembeli dan penjual sedemikian rupa banyaknya/tidak terbatas.
Ciri-ciri pokok dari pasar persaingan sempurna adalah:
a.Jumlah perusahaan dalam pasar sangat banyak.
b.Produk/barang yang diperdagangkan serba sama (homogen).
c.Konsumen memahami sepenuhnya keadaan pasar.
d.Tidak ada hambatan untuk keluar/masuk bagi setiap penjual.
e.Pemerintah tidak campur tangan dalam proses pembentukan harga.
f.Penjual atau produsen hanya berperan sebagai price taker (pengambil harga).

Pasar Monopoli
pasar monopoli adalah suatu bentuk interaksi antara permintaan dan
penawaran di mana hanya ada satu penjual/produsen yang berhadapan dengan
banyak pembeli atau konsumen
Ciri-ciri dari pasar monopoli adalah:
1) hanya ada satu produsen yang menguasai penawaran;
2) tidak ada barang substitusi/pengganti yang mirip (close substitute);
3) produsen memiliki kekuatan menentukan harga; dan
4) tidak ada pengusaha lain yang bisa memasuki pasar tersebut karena ada
hambatan berupa keunggulan perusahaan.

Persaingan monopolistik
pasar monopolistik adalah suatu bentuk interaksi antara permintaan dengan
penawaran di mana terdapat sejumlah besar penjual yang menawarkan barang yang sama.struktur pasar yang sangat mirip dengan persaingan sempurna tetapi yang membedakan dengan pasar persaingan sempurna ialah bahwa pada pasar ini produsen mampu membuat perbedaan-perbedaaan pada produknya ( differensiasi produk ) dibandingkan produsen lain.
Ciri-ciri dari pasar monopolistik adalah:
1) Terdapat banyak penjual/produsen yang berkecimpung di pasar.
2) Barang yang diperjual-belikan merupakan differentiated product.
3) Para penjual memiliki kekuatan monopoli atas barang produknya sendiri.
4) Untuk memenangkan persaingan setiap penjual aktif melakukan promosi/iklan.
5) Keluar masuk pasar barang/produk relatif lebih mudah

Oligopoli
pasar oligopoli adalah suatu bentuk interaksi permintaan dan penawaran,
di mana terdapat beberapa penjual/produsen yang menguasai seluruh permintaan pasar. Struktur pasar di mana hanya ada sejumlah kecil perusahaan yang memproduksi hampir semua output industri dan mempunyai keputusan yang saling mempengaruhi.
Ciri-ciri dari pasar oligopoli adalah:
1) Terdapat beberapa penjual/produsen yang menguasai pasar.
2) Barang yang diperjual-belikan dapat homogen dan dapat pula berbeda corak (differentiated product), seperti air minuman aqua.
3) Terdapat hambatan masuk yang cukup kuat bagi perusahaan di luar pasar untuk masuk ke dalam pasar.
4) Satu di antaranya para oligopolis merupakan price leader yaitu penjual yang memiliki/pangsa pasar yang terbesar. Penjual ini memiliki kekuatan yang besar untuk menetapkan harga dan para penjual lainnya harus mengikuti harga tersebut.




SUMBER :
http://putracenter.wordpress.com/2009/07/22/teori-ekonomi-mikro-struktur-pasar/
http://www.snapdrive.net/files/566570/struktur%20pasar.pdf

BIAYA (COST) DAN PENDAPATAN (REVENUE)

BIAYA (COST)

Biaya adalah semua pengorbanan yang perlu dilakukan untuk suatu proses produksi, yang dinyatakan dengan satuan uang menurut harga pasar yang berlaku, baik yang sudah terjadi maupun yang akan terjadi.

Beban (expense) adalah biaya yang dibebankan (matched) dengan pendapatan (revenue) dalam suatu periode akuntansi.
Obyek Biaya (Cost Object) adalah unit atau aktivitas dimana biaya diakumulasikan dan diukur. Unit atau aktivitas itu dapat berupa: produk, order, departemen, divisi, proyek.

Macam-macam Biaya (cost)


Biaya Pabrikasi :
-Biaya Langsung : Biaya yang langsung dalam proses produksi suatu barang, bahan baku, dll.
-Biaya Tidak Langsung : Biaya yang dikeluarkan untuk proses produksi

Biaya Non-pabrikasi :
-Biaya Pemasaran yaitu biaya yang diperlukan untuk memperoleh pesanan dan menyediakan produk bagi pelanggan
-Biaya Administrasi yaitu biaya yang dibutuhkan untuk mengelola organisasi dan menyediakan dukungan bagi karyawan

Departemen :
-Common Cost (Biaya bersama) yaitu biaya yang berasal dari penggunaan fasilitas atau jasa oleh dua departemen atau lebih.
-Joint Cost (Biaya Gabungan) yaitu biaya yang terjadi dalam proses produksi yang menghasilkan dua atau lebih produk jadi.

Periode Akuntansi :
-Capital Expenditure (Belanja Modal) yaitu biaya yang dikeluarkan untuk memperoleh manfaat lebih dari satu periode akuntansi.
-Revenue Expenditure (Pengeluaran Pendapatan) yaitu biaya yang dikeluarkan untuk memperoleh manfaat pada periode akuntansi yang sama dan dicatat sebagai beban.

Volume Produksi :
-Biaya Tetap (FC) : Biaya yang tidak bertambah seiring dengan pertambahan produksi.
-Biaya Variabel (VC) : Biaya yang bertambah seiring dengan pertambahan produksi.
a)Total Biaya (TC) keseluruhan biaya yang dikeluarkan dalam proses produksi sampai terciptanya barang.
Rumus : TC = TFC + TVC
b)Biaya Perunit (AC) : Biaya yang dikeluarkan untuk memproduksi 1 unit barang jadi.
Rumus : AC = TC / Q
Q ialah Produk.
c)Biaya Marginal (MC) : Tambahan biaya karena menambah 1 unit barang yang diproduksi


Biaya Eksplisit : Biaya yang kelihatan dalam proses produksi
Biaya Implisit : Biaya yang tidak kelihatan dalam proses produksi namun sebenarnya ada dan dikeluarkan


PENDAPATAN (REVENUE)

Selain biaya produksi, ada juga Pendapatan/Revenue yaitu berapa jumlah pendapatan yang akan diperoleh dengan memproduksi barang tersebut.

•Total Revenue (TR) : total pendapatan yang akan diperoleh seorang produsen apabila memproduksi sejumlah unit barang tertentu.
•Kuantitas Barang (Q) : total jumlah barang yang diproduksi produsen
•Average Revenue (AR) : harga rata-rata unit barang AR=TR/Q



SUMBER :
http://ruritmediaonline.multiply.com/reviews/item/13
http://cafe-ekonomi.blogspot.com/2009/08/makalah-tentang-biaya-cost.html

Teori Organisasi Umum (Tugas)

Di dalam ilmu ekonomi terdapat adanya yang disebut dengan permintaan (demand) dan penawaran (supply) yang saling bertemu dan membentuk satu titik pertemuan dalam satuan harga dan kuantitas (jumlah barang). Dalam transaksi perdagangan dibutuhkan adanya permintaan, penawaran, harga dan kuantitas yang saling mempengaruhi satu sama lain.

  1. Definisi Permintaan dan Penawaran

Permintaan ialah sejumlah barang yang dibeli atau diminta pada suatu harga dan waktu tertentu. Sedangkan penawaran adalah sejumlah barang yang dijual atau ditawarkan pada suatu harga dan waktu tertentu.

  1. Hukum Permintaan dan Hukum Penawaran

Jika harga semakin murah maka permintaan atau pembeli akan semakin banyak dan sebaliknya. Jika harga semakin rendah/murah maka penawaran akan semakin sedikit dan sebaliknya.

Sesuai dengan hukum ilmu ekonomi yang ada yaitu mencari keuntungan sebesar-besarnya dari harga yang ada. Jika suatu harga terlalu tinggi maka pembeli mungkin akan membeli sedikit karena uang yang dimiliki terbatas, tetapi bagi penjual dengan tingginya harga ia akan mencoba memperbanyak barang yang dijual atau diproduksi agar keuntungan yang didapat semakin besar. Harga yang tinggi juga bisa menyebabkan konsumen/pembeli akan mencari produk lain sebagai pengganti barang yang harganya mahal.

  1. Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Tingkat Permintaan (Demand)

  • Perilaku konsumen
    Saat ini pengguna handphone sangat banyak yang memakai, tetapi beberapa tahun mendatang mungkin handphone sudah dianggap kuno.

  • Ketersediaan dan harga barang sejenis pengganti dan pelengkap
    Jika roti tawar tidak ada atau harganya sangat mahal maka meises, selai dan margarin akan turun permintaannya.

  • Pendapatan/penghasilan konsumen
    Seseorang yang mempunyai pendapatan yang besar akan mampu membeli barang yang ia inginkan, tetapi jika seseorang mempunyai pendapatan yang rendah maka kemungkinan ia akan menghemat pengeluarannya.

  • Perkiraan harga di masa depan
    Barang yang harganya diperkirakan akan naik, maka orang akan membeli ketika harganya masih rendah misalnya seperti bbm/bensin.

  • Banyaknya/intensitas kebutuhan konsumen
    Pada bulan puasa (ramadhan) permintaan belewah, timun suri, cincau, sirup, es batu, kurma, dan lain sebagainya akan sangat tinggi dibandingkan bulan lainnya.


  1. Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Tingkat Penawaran (Suply)

  • Biaya produksi dan teknologi yang digunakan
    Jika biaya pembuatan/produksi suatu produk sangat tinggi maka produsen akan membuat produk lebih sedikit dengan harga jual yang mahal karena takut tidak mampu bersaing dengan produk sejenis dan produk tidak laku terjual. Dengan adanya teknologi canggih bisa menyebabkan pemangkasan biaya produksi sehingga memicu penurunan harga.

  • Tujuan Perusahaan
    Jika perusahaan ingin produknya laris dan menguasai pasar maka perusahaan menetapkan harga yang rendah dengan tingkat keuntungan yang rendah sehingga harga jual akan rendah untuk menarik minat konsumen.

  • Pajak
    Pajak yang naik akan menyebabkan harga jual jadi lebih tinggi sehingga perusahan menawarkan lebih sedikit produk akibat permintaan konsumen yang turun/rendah.

  • Ketersediaan dan harga barang pengganti/pelengkap
    Jika ada produk pesaing sejenis di pasar dengan harga yang murah maka konsumen akan ada yang beralih ke produk yang lebih murah sehingga terjadi penurunan permintaan, akhirnya penawaran pun dikurangi.

  • Prediksi / perkiraan harga di masa depan
    Ketika harga jual akan naik di masa mendatang perusahaan akan mempersiapkan diri dengan memperbanyak output produksi dengan harapan bisa menawarkan/menjual lebih banyak ketika harga naik akibat berbagai faktor.



Dalam ilmu ekonomi, elastisitas adalah perbandingan perubahan proporsional dari sebuah variabel dengan perubahan variable lainnya. Dengan kata lain, elastisitas mengukur seberapa besar besar kepekaan atau reaksi konsumen terhadap perubahan harga.

  1. Elastisitas Harga

Elastisitas harga permintaan adalah derajat kepekaan/ respon jumlah permintaan akibat perubahan harga barang tersebut atau dengan kata lain merupakan perbadingan daripada persentasi perubahan jumlah barang yang diminta dengan prosentase perubahan pada harga di pasar, sesuai dengan hukum permintaan, dimana jika harga naik, maka kuantitas barang turun dan sebaliknya.

  1. Elastisitas Silang

Permintaan konsumen terhadap suatu barang tidak hanya tergantung pada harga barang tersebut. Tetapi juga pada preferensi konsumen, harga barang subsitusi dan komplementer dan juga pendapatan. Para ahli ekonomi mencoba mengukur respon/reaksi permintaan terhadap harga yang berhubungan dengan barang tersebut, disebut dengan elastisitas silang.

  1. Elastisitas Pendapatan

Suatu perubahan (peningkatan/penurunan) daripada pendapatan konsumer akan berpengaruh terhadap permintaan berbagai barang, besarnya pengaruh perobahan tersebut diukur dengan apa yang disebut elastisitas pendapatan.



Biaya adalah semua pengorbanan yang perlu dilakukan untuk suatu proses produksi, yang dinyatakan dengan satuan uang menurut harga pasar yang berlaku, baik yang sudah terjadi maupun yang akan terjadi.

MACAM-MACAM BIAYA (COST)

  1. Biaya Langsung : Biaya yang langsung dalam proses produksi suatu barang, bahan baku, dll.

Biaya Tidak Langsung : Biaya yang dikeluarkan untuk proses produksi

  1. Biaya Eksplisit : Biaya yang kelihatan dalam proses produksi

Biaya Implisit : Biaya yang tidak kelihatan dalam proses produksi namun sebenarnya ada dan dikeluarkan

  1. Biaya Tetap (FC) : Biaya yang tidak bertambah seiring dengan pertambahan produksi.

Biaya Variabel (VC) : Biaya yang bertambah seiring dengan pertambahan produksi.

    1. Total Biaya (TC) keseluruhan biaya yang dikeluarkan dalam proses produksi sampai terciptanya barang.

Rumus : TC = TFC + TVC

    1. Biaya Perunit (AC) : Biaya yang dikeluarkan untuk memproduksi 1 unit barang jadi.

Rumus : AC = TC / Q

Q ialah Produk.

    1. Biaya Marginal (MC) : Tambahan biaya karena menambah 1 unit barang yang diproduksi


Sealain biaya produksi, ada juga Pendapatan/Revenue yaitu berapa jumlah pendapatan yang akan diperoleh dengan memproduksi barang tersebut.

  • Total Revenue (TR) : total pendapatan yang akan diperoleh seorang produsen apabila memproduksi sejumlah unit barang tertentu.

  • Kuantitas Barang (Q) : total jumlah barang yang diproduksi produsen

  • Average Revenue (AR) : harga rata-rata unit barang AR=TR/Q

Struktur pasar ialah karakteristik organisasi pasar yang mempengaruhi sifat kompetisi dan harga di dalam pasar ( Bain, 1952 ). Unsur-unsur struktur pasar meliputi: konsentrasi, differensiasi produk, ukuran perusahaan, Hambatan masuk, dan integrasi vertikal serta diversifikasi.

struktur pasar dibagi dalam 4 macam :

  • Persaingan sempurna : struktur pasar yang ditandai oleh jumlah pembeli dan penjual yang sangat banyak.
  • Pasar Monopoli : struktur pasar yang ditandai oleh adanya seorang produsen tunggal.
  • Persaingan monopolistik : struktur pasar yang sangat mirip dengan persaingan sempurna tetapi yang membedakan dengan pasar persaingan sempurna ialah bahwa pada pasar ini produsen mampu membuat perbedaan-perbedaaan pada produknya ( differensiasi produk ) dibandingkan produsen lain.

  • Oligopoli : struktur pasar di mana hanya ada sejumlah kecil perusahaan yang memproduksi hampir semua output industri dan mempunyai keputusan yang saling mempengaruhi.



Uang dalam ilmu ekonomi tradisional didefinisikan sebagai setiap alat tukar yang dapat diterima saecara umum. Alat tukar itu berupa benda apa saja yang dapat diterima oleh setiap orang di masyarakat dalam proses pertukaran barang dan jasa.

PENGERTIAN UANG

Uang adalah segala sesuatu yang diterima atau dipercaya masyarakat sebagai alat pembayaran atau transaksi.

MACAM-MACAM UANG

  • Uang Kartal : Uang yang kita gunakan dalam kehidupan sehari-hari sebagai alat pembayaran yang sah berdasarkan undang-undang yang berlaku merupakan uang kartal. Contoh : Uang kartal Negara, Uang kartal bank.

  • Uang Giral : Uang giral dapat diartikan tagihan atau rekening di bank yang dapat digunakan sebagai alat pembayaran yang sah. Contoh : Cek, Bilyet Giro, Telegrafic Transfer.

Jenis uang berdasarkan tingkat likuiditasnya terbagi atas:

  • M1 adalah uang kertas dan logam ditambah simpanan dalam bentuk rekening koran (demand deposit).

  • M2 adalah M1 + tabungan + deposito berjangka (time deposit) pada bank-bank umum.

  • M3 adalah M2 + tabungan + deposito berjangka pada lembaga-lembaga tabungan nonbank.




SUMBER :
http://indradarmawanusd.wordpress.com/2006/12/02/pendahuluan-ekonomi-moneter-dan-sejarah-uang/
http://blapah-coklat.blogspot.com/2010/02/definisi-uang.html
http://putracenter.wordpress.com/2009/07/22/teori-ekonomi-mikro-struktur-pasar/
http://ruritmediaonline.multiply.com/reviews/item/13
http://id.wikipedia.org/wiki/Elastisitas_%28ekonomi%29
http://faizulmubarak.wordpress.com/2009/11/04/bab-iii-konsep-elastisitas-penawaran-dan-permintaan/