Friday, May 23, 2014

 Bunda by Melly Goeslaw


Kubuka album biru
Penuh debu dan usang
Ku pandangi semua gambar diri
Kecil bersih belum ternoda

Pikirku pun melayang
Dahulu penuh kasih
Teringat semua cerita orang
Tentang riwayatku

Reff:
Kata mereka diriku slalu dimanja
Kata mereka diriku slalu dtimang

Nada nada yang indah
Slalu terurai darinya
Tangisan nakal dari bibirku
Takkan jadi deritanya

Tangan halus dan suci
Tlah mengangkat diri ini
Jiwa raga dan seluruh hidup
Rela dia berikan

Back to reff

Oh bunda ada dan tiada dirimu
Kan slalu ada di dalam hatiku



Beberapa bulan belakangan, saya sering pergi berjalan-jalan dengan teman-teman maupun kerabat. Tanpa sadar, ada orang yg dengan sabarnya menunggu saya di rumah. Saya kos, dan dari kecil jarang tinggal sama orang tua dikarenakan lokasi sekolah / kampus / tempat kerja yg gak memungkinkan untuk PP (pulang pergi).

Sampai akhirnya ketika dewasa, dan orang tua pun mulai menua. Lalu, tiba-tiba ibu saya suatu hari berpesan :
" Mita, jangan sering-sering pergi. Kamu di rumah cuma sabtu sama minggu aja. Mama cuma liat mita sabtu - minggu. Itu pun klo kamu gak pergi. Suatu hari kamu pasti dibawa sama orang lain (suami -red). Trus mama udah bakal jarang ketemu kamu, klo bukan sekarang. Kamu cuma istirahat sebentar, klo sering pergi mama cuma takut kamu sakit. Jangan sering pergi-pergi ya.. "

Hey sobat, percaya atau tidak.
Saya cuma bisa diem dan masuk ke kamar trus nangis di bawah bantal.
Hikmahnya, selama orang tua kita masih ada, apalagi ibu.
Gunakan waktu sebaik-baik nya bersama mereka, karena kita tidak pernah tau takdir sobat :)
Siapakah yg lebih dulu berpulang ke pangkuan-Nya, kita atau orang tua kita.
Yang jelas, ada pertemuan, pasti ada perpisahan.



Berbaktilah pada ibumu kawan, ibumu, ibumu lalu ayahmu :)
Love you mom as always
From your daughter
 


Wednesday, May 21, 2014

Sebuah puisi karya Kahlil Gibran (Part. III)

Kutipan-kutipan dari sang pujangga, Kahlil Gibran.


“ Jika cinta tidak dapat mengembalikan engkau kepadaku dalam kehidupan ini… pastilah cinta akan menyatukan kita dalam kehidupan yang akan datang ” (Khalil Gibran)


“ Aku ingin mencintaimu dengan sederhana… seperti kata yang tak sempat diucapkan kayu kepada api yang menjadikannya abu… Aku ingin mencintaimu dengan sederhana… seperti isyarat yang tak sempat dikirimkan awan kepada hujan yang menjadikannya tiada…” (Khalil Gibran)


“…pabila cinta memanggilmu… ikutilah dia walau jalannya berliku-liku… Dan, pabila sayapnya merangkummu… pasrahlah serta menyerah, walau pedang tersembunyi di sela sayap itu melukaimu…” (Khalil Gibran)


“Apabila cinta tidak berhasil… Bebaskan dirimu…
Biarkan hatimu kembali melebarkan sayapnya dan terbang ke alam bebas lagi..
Ingatlah…bahwa kamu mungkin menemukan cinta dan kehilangannya..” (Kahlil Gibran)


“ Perempuan yang dianugrahi keindahan jiwa 
dan raga adalah kebenaran yang nyata yang bisa kita pahami hanya dengan cinta
dan hanya bisa kita sentuh hanya dengan kesucian ”  (Kahlil Gibran)


“ Hati yang dipersatukan melalui perantaraan duka cita,
 tidak akan dipisahkan oleh semaraknya kebahagiaan.
 Cinta yang diasuh oleh air mata akan suci dan indah selamanya ”  (Kahlil Gibran)



Semakin dibaca karya-karya Kahlil Gibran, semakin terpesona dengan karyanya.
So sweet nya kebangetan banget ini orang -____-
Dan ada satu kutipan menarik yg sangat mengena di hati saya :


“ Kehidupan menyanyi dalam kesunyian diri dan bermimpi dalam kesayupan tidur. Bahkan ketika kita tersungkur dan terpukul kehidupan tetap bertahta dan luhur dan apabila kita sedang terisak, kehidupan tersenyum kepada hari dan diapun bebas disaat kita terbelenggu”  (Kahlil Gibran)



Tuesday, May 13, 2014

Sebuah puisi karya Kahlil Gibran (Part. II)

CINTA yang AGUNG

Adalah ketika kamu menitikkan air mata
dan MASIH peduli terhadapnya..

Adalah ketika dia tidak mempedulikanmu dan kamu MASIH
menunggunya dengan setia..

Adalah ketika dia mulai mencintai orang lain
dan kamu MASIH bisa tersenyum sembari berkata

‘Aku turut berbahagia untukmu’

Apabila cinta tidak berhasil…
BEBASKAN dirimu…
Biarkan hatimu kembali melebarkan sayapnya
dan terbang ke alam bebas LAGI ..

Ingatlah…
bahwa kamu mungkin menemukan cinta dan kehilangannya..
tapi.. ketika cinta itu mati..
kamu TIDAK perlu mati bersamanya…

Orang terkuat BUKAN mereka yang selalu menang..
MELAINKAN mereka yang tetap tegar ketika mereka jatuh

“Aku ingin mencintaimu dengan sederhana…
seperti kata yang tak sempat diucapkan kayu kepada api yang menjadikannya abu…
Aku ingin mencintaimu dengan sederhana…
seperti isyarat yang tak sempat dikirimkan awan kepada hujan yang menjadikannya tiada…”

“…pabila cinta memanggilmu…
ikutilah dia walau jalannya berliku-liku…
Dan, pabila sayapnya merangkummu…
pasrahlah serta menyerah,
walau pedang tersembunyi di sela sayap itu melukaimu…”



Kahlil Gibran ini so sweet nya sungguh T.E.R.L.A.L.U....
*jedotin pala ke tembok pelan2*

Sebuah puisi karya Kahlil Gibran (Part. I)

Aku Bicara Perihal Cinta

Apabila cinta memberi isyarat kepadamu, ikutilah dia,
Walau jalannya sukar dan curam.
Dan pabila sayapnva memelukmu menyerahlah kepadanya.
Walau pedang tersembunyi di antara ujung-ujung sayapnya bisa melukaimu.

Dan kalau dia bicara padamu percayalah padanya.
Walau suaranya bisa membuyarkan mimpi-mimpimu bagai angin utara mengobrak-abrik taman.
Karena sebagaimana cinta memahkotai engkau, demikian pula dia
kan menyalibmu.

Sebagaimana dia ada untuk pertumbuhanmu,
demikian pula dia ada untuk pemangkasanmu.
Sebagaimana dia mendaki kepuncakmu,
dan membelai mesra ranting-rantingmu nan paling lembut yang bergetar dalam cahaya matahari.

Demikian pula dia akan menghunjam ke akarmu,
dan mengguncang-guncangnya di dalam cengkeraman mereka kepada kami.
Laksana ikatan-ikatan dia menghimpun engkau pada dirinya sendiri.
Dia menebah engkau hingga engkau telanjang.
Dia mengetam engkau demi membebaskan engkau dari kulit arimu.
Dia menggosok-gosokkan engkau sampai putih bersih.
Dia merembas engkau hingga kau menjadi liar;
Dan kemudian dia mengangkat engkau ke api sucinya.
Sehingga engkau bisa menjadi roti suci untuk pesta kudus Tuhan.
Semua ini akan ditunaikan padamu oleh Sang Cinta,
supaya bisa kaupahami rahasia hatimu,
dan di dalam pemahaman dia menjadi sekeping hati Kehidupan.

Namun pabila dalam ketakutanmu,
kau hanya akan mencari kedamaian dan kenikmatan cinta.
Maka lebih baiklah bagimu,
kalau kaututupi ketelanjanganmu,
dan menyingkir dari lantai-penebah cinta.
Memasuki dunia tanpa musim tempat kaudapat tertawa,
tapi tak seluruh gelak tawamu,
dan menangis,
tapi tak sehabis semua airmatamu.

Cinta tak memberikan apa-apa kecuali dirinya sendiri,
dan tiada mengambil apa pun kecuali dari dirinya sendiri.
Cinta tiada memiliki,
pun tiada ingin dimiliki;
Karena cinta telah cukup bagi cinta.

Pabila kau mencintai kau takkan berkata,
TUHAN ada di dalam hatiku,
tapi sebaliknya, “Aku berada di dalam hati TUHAN”.
Dan jangan mengira kaudapat mengarahkan jalannya Cinta,
sebab cinta,
pabila dia menilaimu memang pantas,
mengarahkan jalanmu.

Cinta tak menginginkan yang lain kecuali memenuhi dirinya.
Namun pabila kau mencintai dan terpaksa memiliki berbagai keinginan,
biarlah ini menjadi aneka keinginanmu:
Meluluhkan diri dan mengalir bagaikan kali,
yang menyanyikan melodinya bagai sang malam.

Mengenali penderitaan dari kelembutan yang begitu jauh.
Merasa dilukai akibat pemahamanmu sendiri tenung cinta;
Dan meneteskan darah dengan ikhlas dan gembira.
Terjaga di kala fajar dengan hati seringan awan,
dan mensyukuri hari haru penuh cahaya kasih;
Istirah di kala siang dan merenungkan kegembiraan cinta yang meluap-luap;
Kembali ke rumah di kala senja dengan rasa syukur;
Dan lalu tertidur dengan doa bagi kekasih di dalam hatimu,
dan sebuah gita puji pada bibirmu.


Kahlil Gibran ini... so sweet sekali :')